Diagram DIKW

Transisi dari data ke wisdom tersebut digambarkan dalam bentuk hirarki seperti gambar yang ditunjukkan dibawah ini. Understanding mendukung transisi tersebut namun tidak merupakan level tersendiri dalam hirarki DIKW (Tobing).


Data
Data merupakan sekumpulan fakta yang data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga masih perlu diolah lebih lanjut serta tidak berarti bagi pemakai.


Informasi
Menurut O’Brien (2005), informasi merupakan data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai tertentu.

Menurut Davenport dan Prusak (Tobing, 2007), proses perubahan data menjadi informasi dilakukan melalui beberapa tahapan yang dimulai dengan huruf C, yaitu :
1.Contextualized : memahami manfaat data yang dikumpulkan.
2.Categorized : memahami unit analisis atau komponen kunci dari data.
3.Calculated : menganalisis data secara sistematik atau secara statistik.
4.Corrected : menghilangkan kesalahan (error) dari data.
5.Condensed : meringkas data dalam bentuk yang lebih singkat dan jelas.

Knowledge
Menurut Probst., et. al., (2000), knowledge adalah seluruh kesadaran jiwa dan keahlian-keahlian yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Kesadaran dan keahlian tersebut termasuk teori-teori dan praktiknya, serta peraturan dan instruksi-instruksi suatu aksi. Knowledge ada berdasarkan pada data dan informasi, tetapi knowledge juga terbatas pada setiap orang. Knowledge dibangun oleh individu-individu dan menggambarkan kepercayaan tiap orang tentang suatu hubungan kausal.

Menurut Davenport dan Prusak (Tobing, 2007), proses transformasi informasi menjadi knowledge juga melalui empat tahapan yang dimulai dengan huruf C, yaitu :
1.Comparasion : membandingkan informasi pada situasi tertentu dengan situasi-situasi yang lain yang telah diketahui.
2.Consequences : menemukan implikasi-implikasi dari informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan tindakan.
3.Connections : menemukan hubungan-hubungan bagian-bagian kecil dari informasi dengan hal-hal lainnya.
4.Conservations : membicarakan pandangan, pendapat serta tindakan orang lain terkait informasi tersebut.

Understanding
Menurut Bellinger., et. al., (Tobing, 2007, p18), understanding merupakan proses melalui mana kita memperoleh knowledge dan melakukan sintesa untuk menciptakan knowledge baru. Masih menurut Bellinger., et. al., perbedaan antara understanding dengan knowledge adalah analog dengan perbedaaan “belajar” dan “mengingat”. Orang yang memiliki understanding dapat melakukan tindakan-tindakan yang bermanfaat karena mereka dapat melakukan sintesa untuk menciptakan knowledge yang baru atau paling tidak informasi baru, dari apa yang sebelumnya mereka ketahui dan mengerti. Sehingga understanding dapat dibangun berdasarkan informasi, knowledge atau bahkan berdasarkan understanding yang saat ini dimiliki.

Wisdom
Menurut Davenport dan Prusak (Tobing, 2007), knowledge sebagaian ditarik dari pengalaman, yang akan menghasilkan sound judgement dan wisdom. Sehingga wisdom merupakan knowledge yang digunakan dalam membuat keputusan-keputusan yang menyangkut masa depan.

Menurut Ackoff (Tobing, 2007), karakteristik dari wisdom adalah :
1.Wisdom merupakan tingkat pemahaman dan kesadaran (consciousness) yang tertinggi dari manusia.
2.Wisdom merupakan jawaban terhadap permasalahan manusia yang dalam periode waktu tertentu belum terjawab.
3.Wisdom berada dalam jiwa (soul) dan pikiran (mind), yang hanya dimiliki oleh manusia. Soul merupakan bagian yang bersifat ilahi/spiritual dari manusia yang tidak dimiliki oleh ciptaaan yang lain.
4.Wisdom mengandung etika dan moral.

Connectedness
Menurut Tobing (2007), connectedness yang berada dalam sumbu vertikal dari hirarki DIKW menggambarkan tingkat integrasi dari unsur-unsur yang membentuk data, informasi, knowledge dan wisdom. Data yang merupakan elemen DIKW yang tingkat integrasi atau kohesivitas unsur-unsur pembentuknya paling rendah. Data merupakan kumpulan berbagai fakta dan rekaman transaksi yang masih terpisah satu sama lain.
Tingkat kohesivitas dari unsur-unsur dari pembentuk informasi lebih tinggi dari pada data. Pada level informasi sudah ditemukan relasi antar unsur-unsur pembentuknya. Selanjutnya level kohesivitas meningkat pada knowledge, pada level knowledge ini, sudah ditemukan formasi dan gambar yang utuh dari unusr-unsur yang membentuknya. Tingkat kohesivitas yang paling ditemukan pada wisdom. Pada level wisdom ini, selain gambar utuh yang sudah diperoleh, unsur-unsur yang membentuknya sudah terikat pada satu kesatuan formasi yang utuh dan saling terkait dengan solid.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

My Home

About Me


Welcome to my blog.

Hai everyone. My name is Dewi Riana.
I'm very interested about knowledge management.
Please share about knowledge management or anything in my blog.